Nama: Ary ‘Ceper’
T.T.L: Jakarta, 3 Juni 1987
Alamat: Jl. Kebon Kelapa
Influence: Blink 182, Box Car Racer, Angels & Airwaves, Motion City Soundtrack, Secondhand Serenade, Green Day, Iron Maiden, Rancid, Gorillaz, The Long Beach Dub Allstars, Less Than Jake, all beat and kick.
Hobi: tidur, main bola, main musik, drink beer ‘n ice
Warna: hijau, kuning, hitam
Film favorit: Warkop DKI, Bad Boys
Buku favorit: semua yang membuat pintar
Cita-cita: membangun Last Child bersama
Nama: Gon (Virgoun)
T.T.L: Bekasi, 26 September 1986
Alamat: Jl. Kayu Manis 1 Lama
Influence: Blink 182, Motion City Soundtrack, We The Kings, Seconhand Serenade, Hellogoodbye, Paramore, New Years Day, Nufan
Hobi: musik, gitar, tidur, begadang, makan
Warna: hitam, cyan, kuning, merah maroon, dark brown
Film favorit: fiksi
Buku favorit: sastra
Cita-cita: jadi produser musik/punya label besar, jadi orang kaya, masuk surga, punya istri cantik, ngebahagiain orang tua n’ orang2 yang sayang sma gw, amiinn…
Nama: PanX (Dhimaz)
T.T.L: Jakarta, 13 Juli 1988
Alamat: Jl. Kebon Kelapa Raya
Influence: Blink 182, Box Car Racer, Angels & Airwaves, Motion City Soundtrack, Secondhand Serenade, Green Day, Rancid, Paramore, My Chemical Romance, Plus 44, Rocket Rockers, Fall Out Boy
Hobi: bernafas, tidur, playing football, screamin', shoutin', vocal harmony and crankin' up the bass guitar out loud
Warna: mejikuhibiniu
Film favorit: Warkop DKI, War of the Worlds
Buku favorit: apa ya?
Cita-cita: membuat ortu bahagia, masuk surga, sukses
Nama : Yodie
T.T.L : Jakarta, 8 Agustus 1985
Alamat : jl. gading raya rawamangun Jak-tim
Influence : rufio, slick shoes, greenroom, secondhell.comite of sunnday, RAFT, hyper sensitif, kuro, myname is, speak up, quick and easy, and..so on hehe
Last Friends
Sabtu, 12 Februari 2011
Info Last Child
Genre : INDIE ROCK
Anggota : Virgoun Teguh ( Guitar + vocal )
http://twitter.com/VRG_LC
http://twitter.com/VRG_LC
Dimas Rangga ( Bass + vocal )
http://twitter.com/dhimazLC
Yodie ( Guitar )
http://twitter.com/YDI_LC
Ary Ceper ( Drum )
http://.twitter.com/CPR_LC
http://twitter.com/dhimazLC
Yodie ( Guitar )
http://twitter.com/YDI_LC
Ary Ceper ( Drum )
http://.twitter.com/CPR_LC
Kota Asal : East Jakarta
Perusahaan Rekaman : dr.m (http://www.drm.co.cc/
Lokasi Sekarang : Jakarta
Situs Web : http://www.twitter.com/mylastchild
http://www.myspace.com/lclastchild
http://www.reverbnation.com/lastchild
http://www.purevolume.com/mylastchild
http://www.popmaya.com/artist/lastchild/
http://www.myspace.com/lclastchild
http://www.reverbnation.com/lastchild
http://www.purevolume.com/mylastchild
http://www.popmaya.com/artist/lastchild/
Manajer Umum : Bael (0856 95 767 888)
Agen Pemesanan : Bael (0856 95 767 888)
Hubungan Media : Radio / print : Mariska ( mariska@drm-indonesia.com), TV : Ella (ella@drm-indonesia.com)
Pengaruh : Mayday Parade, Fall Out Boy, We The Kings, Boys Like Girls, Scene Aesthetic, and many more..
Minat Band : making music, Go International.
Biografi : We are Last Child, It was all started in 2006. Our strongest line up are Virgoun (guitar/vocal), Dhimaz (bass/vocal), Yodi (guitar), Ary Ceper (Drums). We have 2 albums, now were preparing for our 3rd album.Our first album Grow Up was putting out by Crazy Monkey Record (an independent label from our hometown Jakarta), and our 2nd album (Everythink we are Everythink) by Fake Records (Jakarta).
We're now signed by dr.m , and ready to rock even harder! :)
We're now signed by dr.m , and ready to rock even harder! :)
Last Child
Impian umumnya anak muda biasanya berbunyi seperti ini, ”Gue pengen jadi musisi tenar dan sukses.” Impian yang sah-sah saja sebetulnya, asal didukung dengan niat dan usaha yang besar. Begitu juga dengan tiga anak muda Jakarta: Ary ‘Ceper’, ‘Gon’ Virgoun dan ‘PanX’ Dhimaz, yang pada 16 Januari 2006 memutuskan untuk mewujudkan impian tersebut dengan membentuk sebuah band. Band yang awalnya didirikan untuk mengikuti audisi pengisi acara pentas seni salah satu SMA di Jakarta ini diberi nama “Last Child” – dikarenakan ketiga personilnya merupakan anak terkecil di keluarga masing-masing. Dengan modal sebuah lagu dan satu kali latihan, Last Child nekat mengikuti audisi tersebut. Sayangnya kenekatan tersebut belum berbuah manis, mereka dinyatakan tidak lulus audisi.
Uniknya, kegagalan ini malah menjadi pendorong semangat mereka bertiga untuk lebih serius menekuni profesi pemusik. Virgoun (gitar & vokal), Dhimaz (bas & vokal) dan Ceper (drum) mulai membuat konsep untuk materi lagu-lagu Last Child berdasarkan selera musik mereka masing-masing yang banyak terpengaruh oleh genre emo, punk, pop dan post-punk. Bermodalkan konsep bermusik yang lebih terarah, Last Child mulai mematangkan diri dari satu panggung musik ke panggung musik lainnya. Tak terasa, nama mereka mulai terdengar akrab di kalangan anak muda dan jumlah penggemar mereka lama kelamaan bertumbuh semakin besar. Sampai pada puncaknya, saat manggung di acara ultah salah satu distro di bilangan Jakarta Timur, mereka bertiga terhenyak dengan sambutan penonton yang sudah begitu mengenal mereka, sampai-sampai hafal dengan lirik lagu-lagu Last Child. Sambutan yang membanggakan ini akhirnya menjadi motivasi utama untuk merilis debut album Last Child. Album perdana bertitel sama dengan nama band yang rencananya akan diluncurkan pertengahan bulan Agustus 2008 ini berisi semua hits yang sering mereka bawakan selama mereka manggung. Selain pengaruh musik punk, pop dan post punk dan emo yang kental, album ini juga banyak memasukkan unsur harmonik dari synthesizer. Seorang additional dipercaya untuk mengisi posisi ini.
Di tahum 2009, kami sepakat untuk merekrut seorang gitaris yang bernama "Yodie" untuk menggantikan posisi pemain synthesizer.Dan seterusnya kami akan ber-empat.
Empat tahun adalah waktu yang relatif singkat bagi sebuah band untuk merintis karir. Namun dalam rentang waktu tersebut, Last Child telah melalui perjalanan yang cukup berwarna. Panggung musik demi panggung musik yang mereka ikuti memberikan begitu banyak pengalaman berharga. Kesuksesan, diiringi beberapa kegagalan, menjadi motivator yang ampuh. Konsep bermusik yang unik, kekompakan para personil serta dukungan penggemar yang terorganisir – sampai-sampai para fans ini punya julukan tersendiri: “Lastfriends” – menjadi modal utama bagi Last Child untuk menapakkan kaki mereka di industri musik, dengan harapan apa yang mereka tawarkan dapat diterima dengan baik oleh para penggemar musik di Indonesia atau bahkan dunia internasional.
Uniknya, kegagalan ini malah menjadi pendorong semangat mereka bertiga untuk lebih serius menekuni profesi pemusik. Virgoun (gitar & vokal), Dhimaz (bas & vokal) dan Ceper (drum) mulai membuat konsep untuk materi lagu-lagu Last Child berdasarkan selera musik mereka masing-masing yang banyak terpengaruh oleh genre emo, punk, pop dan post-punk. Bermodalkan konsep bermusik yang lebih terarah, Last Child mulai mematangkan diri dari satu panggung musik ke panggung musik lainnya. Tak terasa, nama mereka mulai terdengar akrab di kalangan anak muda dan jumlah penggemar mereka lama kelamaan bertumbuh semakin besar. Sampai pada puncaknya, saat manggung di acara ultah salah satu distro di bilangan Jakarta Timur, mereka bertiga terhenyak dengan sambutan penonton yang sudah begitu mengenal mereka, sampai-sampai hafal dengan lirik lagu-lagu Last Child. Sambutan yang membanggakan ini akhirnya menjadi motivasi utama untuk merilis debut album Last Child. Album perdana bertitel sama dengan nama band yang rencananya akan diluncurkan pertengahan bulan Agustus 2008 ini berisi semua hits yang sering mereka bawakan selama mereka manggung. Selain pengaruh musik punk, pop dan post punk dan emo yang kental, album ini juga banyak memasukkan unsur harmonik dari synthesizer. Seorang additional dipercaya untuk mengisi posisi ini.
Di tahum 2009, kami sepakat untuk merekrut seorang gitaris yang bernama "Yodie" untuk menggantikan posisi pemain synthesizer.Dan seterusnya kami akan ber-empat.
Empat tahun adalah waktu yang relatif singkat bagi sebuah band untuk merintis karir. Namun dalam rentang waktu tersebut, Last Child telah melalui perjalanan yang cukup berwarna. Panggung musik demi panggung musik yang mereka ikuti memberikan begitu banyak pengalaman berharga. Kesuksesan, diiringi beberapa kegagalan, menjadi motivator yang ampuh. Konsep bermusik yang unik, kekompakan para personil serta dukungan penggemar yang terorganisir – sampai-sampai para fans ini punya julukan tersendiri: “Lastfriends” – menjadi modal utama bagi Last Child untuk menapakkan kaki mereka di industri musik, dengan harapan apa yang mereka tawarkan dapat diterima dengan baik oleh para penggemar musik di Indonesia atau bahkan dunia internasional.
Jumat, 11 Februari 2011
Last Friends online
LFI adalah sarana komunikasi antara Last Friends seluruh Indonesia.
tujuannya membangun tali silaturahmi agar sesama last friends bisa saling mengenal langsung serta bisa berbagi info tentang Last Child.
Misi kami disini mendukung terus Last Child untuk menjadi band papan atas dan menjaga nama baik keluarga besar LC & LF
Gabung Grouf Last friends Indonesia
tujuannya membangun tali silaturahmi agar sesama last friends bisa saling mengenal langsung serta bisa berbagi info tentang Last Child.
Misi kami disini mendukung terus Last Child untuk menjadi band papan atas dan menjaga nama baik keluarga besar LC & LF
Gabung Grouf Last friends Indonesia
Langganan:
Postingan (Atom)